Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pembinaan gulat di Provinsi Kalimantan Timur, tetap berjalan walaupun Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mencoret cabang olahraga tersebut pada Olimpiade 2020.

"Pembinaan tetap berjalan seperti biasa walaupun cabang olahraga gulat katanya dicoret pada olimpiade 2020," ucap pelatih gulat Kaltim, Suryadi Gunawan, di Samarinda, Sabtu.

Walaupun mengaku kecewa dengan dicoretnya cabang gulat di olimpiade 2020 itu lanjut dia, namun pembinaan dan latihan para pegilat cilik terus dilakukan.

Setiap pekan lanjut peraih emas pada SEA Games 1987, puluhan pegulat cilik mengikuti latihan di Gedung Behempas, GOR Segiri Samarinda.

"Kami tidak akan berhenti melakukan pembinaan walaupun gulat tidak dipertandingkan lagi di olimpiade. Tetapi, saya tetap berharap dan optimistis olahraga dalam sejarah Olimpiade itu akan tetap dipertandingkan pada olimpiade 2020," katanya

"Secara rutin, latihan tetap dilaksanakan pada setiap Jumat, Minggu dan Rabu. Latihan tersebut diikuti sedikitnya 50 pegulat cilik yakni usia TK hingga SD. Secara keseluruhan, pegulat cilik yang ada di Samarinda mencapi 100 orang. Mereka inilah yang menjadi bibit pegulat Kaltim," ungkap Suryadi Gunawan yang juga pernah berkiprah di ajang Olimpiade Seol, Korea Selatan, pada 1988.

Provinsi Kaltim merupakan salah satu kiblat gulat di Indonesia.

Pada PON 2008 XVII di Kaltim, kontingen gulat Kaltim berhasil menyabet 27 medali dari 28 nomer yang dipertandingan, 13 diantaranya adalah medali emas.

Sementara, pada PON XVIII di Riau, Kalitm berhasil menyabet 14 medali emas, satu perak dan empat perunggu.

"Jadi, pencoretan tersebut tidak berdampak pada semangat antusias atlet, khususnya para pegulat cilik untuk tetap berlatih. Namun, kami tetap berharap agar cabor gulat tetap ada pada olimpiade mendatang," ungkap Suryadi Gunawan. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013