Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Temindung Samarinda, Sutrisno, menghimbau warga agar tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca buruk seperti yang terjadi pada Rabu (27/2) malam yang menyebabkan sejumlah pohon dan baliho tumbang.

"Kemungkinan terjadi lagi tetap ada sebab hingga bulan depan (Maret) wilayah Kaltim masih masuk musim hujan," ungkap Sutrisno, kepada Antara, Kamis.

Hujan disertai angin kencang dan petir yang melanda Kota Samarinda, bahkan juga wilayah Tenggaorng, Kabupaten Kutai Kartanegara, menyebabkan sejumlah baliho dan pohon ambruk.

Bahkan, sejumlah atap rumah warga juga rusak akibat diterpa angin kencang.

Berdasarkan data BMKG lanjut Sutrisno, curah hujan yang melanda kawasan Kota Samarinda itu masih kategori sedang namun intensitasnya cukup tinggi.

"Kalau curah hujannya masih dalam kategori sedang tetapi intensitasnya tergolong tinggi yakni 60 poin lima milli meter. Hujan berlangsung selama satu jam yakn mulai pukul 23. 00 hingga 24. 00 Wita," kata Sutrisno.

Namun, BMKG lanjut kata dia tidak bisa menghitung kecepatan angin, sebab alat pengukur tidak berfungsi.

"Alat pengukur kecepatan angin tidak bisa berfungsi karena mati lampu," ungkap Sutrisno.

BMKG lanjut Sutrisno juga tetap mengingatkan warga, khususnya yang tinggal di kawasan rawan banjir agar tetap membiasakan hidup sehat dengan menjaga lingkungan sekitarnya.

"Kami tetap menghimbau warga Samarinda, khususnya yang tinggal di kawasan rendah untuk mewaspadai terjadinya banjir sebab kemungkinan intensitas hujan masih akan terjadi," katanya.

"Biasakan hidup sehat dengan tetap menjaga lingkungan dan senantiasa membersihkan saluran agar agar tidak tersumbat sehingga jika hujan turun, air tidak tergenang," ungkap Sutrisno.

Hujan deras disertai angin kencang dan petir melanda Kota Samarinda, Kpada Rabu (27/2) malam hingga Kamis dini hari.

Hujan disertai petir dan angin kencang yang mengguyur Kota Samarinda tersebut menyebabkan sejumlah pohon dan baliho di di kota itu tumbang.

Dari pantauan hingga Kamis dinihari, sebuah tiang milik Telkom dan pohon di Jalan Gajah Mada terlihat tumbang.

"Hujan deras mulai berlangsung sejak pukul 22.00 Wita dan berlangsung selama lebih dari satu jam. Saya sempat berkeliling dan melihat sebuah pohon besar di Jalan Kadrie Oening yang tumbang menutup sebagian ruas jalan itu," ungkap seorang warga, Ramli, Kamis dinihari.

Di Jalan Lambung Mangkurat Gang 9 pohon beringin yang tumbang menimpa kabel milik PLN sementara di Jalan Perjuangan pohon tumbang juga menimpa tiang listrik beserta travo PLN.

Sementara itu, di jalan poros Samarinda-Bontang tepatnya di kawasan Lampake, pohon yang tumbang menyebabkan ruas jalan tersebut tertutup.

Di Simpang Tiga Jalan Agus Salim dan Basuki Rahmat, sejumlah baliho berukuran besar juga terlihat ambruk.

Selain menumbangkan pohon dan baliho, hujan deras yang disertai petir yang terjadi di Samarinda itu juga menyebabkan sebagian jalan protokol di daerah itu tergenang.

Bahkan, di Jalan M. Yamin hingga Jalan Pembangunan, ketinggian air mencapai 20 hingga 40 centimeter.

Sementara, di Jalan Awang Long, genangan air juga terlihat di sebagian ruas jalan itu dengan ketinggian 20 centimeter.

"Walaupun tidak berlangsung lama, tetapi akibat hujan yang melanda Kota Samarinda, sebagian jalan langsung tergenang," kata warga Samarinda lainnya," Amin.

Genangan air juga berlangsung di depan Kantor DPRD Samarinda dengan ketinggian mencapai 30 hingga 40 centimeter.

Genangan air yang cukup parah terlihat berlangsung di Jalan Ruhui Rahayu atau di depan Mal Lembuswana dengan ketinggian air hingga lebih 40 centimeter.     (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013