Penajam (ANTARA Kaltim) - Jumlah titik api di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tahun 2012 mengalami penurunan cukup signifikan dibanding 2011.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten PPU, Andi Iskandar Hamala, Rabu mengungkapkan, berdasarkan hasil pendataan, titik api di wilayah PPU saat ini adalah 22 titik api.

Tahun 2011 lalu, titik api yang tersebar di sejumlah wilayah di empat kecamatan mencapai 44 titik api.

"Penurunan jumlah titik api ini, karena komitmen semua pihak untuk menjaga lingkungan tempat kerja dan sekitaran tempat tinggal dengan sebaik-baiknya," kata Andi Iskandar.

Titik-titik api tersebut umumnya berasal dari pembakaran alang-alang atau semak untuk pembukaan lahan, atau memang vegetasi yang terbakar secara alami.

Dengan penurunan jumlah titik api tersebut, lanjut Andi Iskandar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU memberikan penghargaan kepada para pihak, terutama perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan, perkebunan dan pertambangan yang telah saling menggalang kerja sama penanggulangan kebakaran lahan atau titik-titik api tersebut.

"Seluruh komponen masyarakat juga ikut membantu menanggulangi titik api. Kerja sama ini harus dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga jumlah titik api terus bisa ditekan," katanya.

Cara terbaik mengurangi jumlah titik api adalah dengan pencegahan dini. Masyarakat dan perusahaan bersama-sama melakukan patroli di areal rawan kebakaran dan mengamankan semua benda yang mudah terbakar atau menyebabkan kebakaran.

Persiapan pemadaman juga didukung dengan pengetahuan semua pihak akan sumber-sumber mata air untuk proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

"Kami akan rutin mengadakan latihan bersama pengendali kebakaran hutan dan lahan melibatkan unsur pengendali kebakaran se-Kabupaten PPU," katanya.

Latihan pengendali kebakaran hutan dan lahan, tambah Andi Iskandar melibatkan regu pemadam kebakaran hutan Dishutbun, regu pemadam kebakaran Chevron Indonesia Company, Pertamina RU V Lawe-Lawe, Pemadam Kebakaran (PMK) PPU, Tim SAR daerah, juga para anggota ormas dan pelaku usaha kehutanan serta perkebunan.

"Kami harapkan regu pengendali kebakaran hutan dan lahan, menyertakan masyarakat agar tercipta pola hidup yang peduli terhadap bahaya api dan kebakaran," ujarnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013