Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Balikpapan meminta agar Pemkot dan DPRD Balikpapan lebih peduli terhadap pelestarian beruang madu (Helarctos malayanus), satwa langka maskot Kota Balikpapan.

Permintaan yang disampaikan di Balikpapan, Kamis, tertuang dalam petisi berisi dukungan atas keberadaan Kawasan Pendidikan dan Wisata Lingkungan Hidup (KWPLH) sebagai lembaga yang memelihara enam ekor beruang madu sebagai daya tarik utama.

Rombongan yang terdiri dari sepuluh mahasiswa perwakilan berbagai kampus di Balikpapan itu juga menyertakan `seekor beruang madu`.

"Biar lebih afdol, beruangnya kami ajak langsung mewakili rekan-rekan beruangnya," seloroh Wawan Sanjaya, kepala rombongan.

Beruang madu itu adalah seorang mahasiswa yang memakai kostum beruang madu berwarna hitam pekat, tanda V kuning emas di dada, dan topengnya yang besar.

Menurut Wawan, petisi itu juga berisi apresiasi atau penghargaan atas upaya Pemkot Balikpapan dan konservasi beruang madu tersebut.

"Seluruhnya ada 4.443 lembar petisi dari berbagai negara di seluruh dunia," kata Wawan Sanjaya, kepala rombongan para mahasiswa tersebut.

Petisi-petisi tersebut datang dari berbagai belahan dunia. Mulai dari Amerika Serikat dan Kanada, lalu negara-negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Prancis, Skotlandia, Jerman, Italia, Belgia, dan Swedia.

Dari tetangga dekat Indonesia berdatangan dukungan dari Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Australia. Dari Tanah Air datang tak kurang dari 1.000 surat dukungan.

"Mereka, baik secara perorangan maupun lembaga, sangat mendukung dan memberi apresiasi atas upaya-upaya Pemkot Balikpapan untuk melestarikan satwa langka tersebut," sebut Wawan.

Peristiwa yang melatarbelakangi petisi yang dikumpulkan para mahasiswa itu adalah penghentian kucuran dana dari APBD Kota Balikpapan untuk KWPLH, badan sebagai pelaksana teknis dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Balikpapan.

Anggaran sebesar Rp1,6 miliar dicoret tanpa penjelasan yang memadai.

"Yang ada kemudian malah anggaran untuk studi relokasi, rencana pemindahan beruang-beruang madu tersebut," kata Wawan.

Padahal, lanjutnya, lokasi KWPLH di Km 23 Jalan Soekarno-Hatta sudah sangat ideal dan sudah dikembangkan dengan baik oleh para pengurus baik sebagai tempat konservasi ex-situ untuk beruang madu maupun sebagai kawasan wisata pendidikan lingkungan hidup.

Bila dana dihentikan, maka KWPLH pun terancam bubar dengan meninggalkan beruang-beruang madu tak terurus.

"Nah di sini kami menyampaikan ini kepada Wali Kota agar kita Balikpapan tetap memperhatikan maskotnya, beruang madu, hewan yang perilakunya pas dengan ritme hidup masyarakat Kota Minyak yang dinamis," jelas Wawan.

Wali Kota Balikpapan menerima para mahasiswa di lobi Balaikota. Ia berterimakasih atas kepedulian dan dukungan yang disampaikan para mahasiswa tersebut.

"Cuma memang saya ingatkan, bahwa studi relokasi belum tentu nanti jadi relokasinya. Demikian pula sebaliknya, kalau relokasi lebih baik daripada di lokasi sekarang, kenapa tidak," kata Wali Kota diplomatis.

Selain kepada Wali Kota, petisi juga disampaikan kepada Ketua DPRD Balikpapan dan Kepala BLH.

Di sisi lain, awal pekan ini, Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong menyampaikan secara tegas bahwa DPRD Balikpapan akan meninjau kembali pencoretan anggaran dan relokasi tersebut.

"Kami menerima banyak sekali surat dari dalam dan luar negeri yang meminta agar Balikpapan terus maju dalam upaya konservasi beruang madu ini, sebut Andi Burhanuddin Solong.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013