Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur akan menggelar pameran hasil budidaya limbah untuk bisa lebih bermanfaat.

Banyak warga yang tidak sadar bahwa sampah atau limbah rumah tangga yang dibuang tiap hari itu sesungguhnya ada nilai rupiah di dalamnya, kata Camat Samarinda Seberang Ansarullah di Samarinda, Rabu.

Untuk menyadarkan warga agar mengetahui bahwa limbah tersebut mengandung rupiah dan bernilai tinggi, maka pihaknya menggelar pameran hasil budidaya limbah tersebut. Pameran akan digelar di halaman Kantor Camat Samarinda Seberang pada 18 hingga 20 Januari 2013.

Barang-barang hasil budidaya limbah yang akan dipamerkan adalah produksi warga setempat, yakni berupa pupuk kompos dan aneka hiasan hasil kerajinan tangan warga. Semua bahan yang dibuat warga tersebut terbuat dari limbah organik dan non organik.

Limbah dari bahan organik diolah menjadi pupuk kompos, yakni yang bahannya dari sampah sayur mayur, sisa-sisa nasi, ikan, maupun nasi basi, kulit sayur, dedaunan, dan berbagai limbah lain yang mudah hancurkan secara alami.

Kemudian limbah non organik seperti dari plastik, perkakas berbahan plastik, kaca, keramik, busa, karet, dan lainnya diolah menjadi kerajinan tangan seperti souvenir, tas, dompet, perkakas keluarga, dan aneka perhiasan dengan harga mulai Rp5 ribu hingga di atas Rp100 ribu.

Sementara untuk pupuk kompos harganya juga lumayan, yakni sebesar Rp10 ribu per kemasan yang berbobot 2 kilogram, atau senilai Rp5 ribu per kilogram.

Jika masyarakat kreatif, lanjutnya, maka mereka akan mampu menghasilkan uang untuk membantu kebutuhan keluarga, apalagi pekerjaan yang dilakukan baik membuat kompos maupun kerajinan tangan lain cukup santai, lebih santai ketimbang membicarakan orang (ngerumpi) yang tidak bermanfaat.

Selain memamerkan hasil budidaya limbah, dalam kegiatan itu juga akan dipamerkan tanaman hias atau tanaman bunga. Pameran ini juga untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Samarinda yang ke-345.

Menurutnya, di antara tujuan pameran adalah untuk membangkitkan semangat masyarakat agar lebih kreatif, di antaranya dengan cara memanfaatkan limbah yang diolah menjadi barang bernilai ekonomis.

Kemudian bertujuan untuk membuat masyarakat agar peduli terhadap keseimbangan lingkungan, yakni dengan menghiasi depan rumah atau dalam gang dengan berbagai tanaman hias agar indah, kemudian lingkungan tidak kotor karena limbahnya diolah menjadi pupuk kompos. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013