Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Lapangan Sangasanga menutup tahun 2012 ini dengan menanam 25.000 pohon berbagai jenis.

Penanaman dilakukan di sekitar daerah operasi mereka di Kecamatan Sangasanga, Samboja, dan Anggana di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"Ini gerakan stu sumur 1.000 pohon," kata Manajer Lapangan Sangasanga Ali Rochmad di Balikpapan, Rabu.

Gerakan ini adalah wujud tanggung jawab perusahaan terhadap kelestarian lingkungan.

Ali Rochmad menjelaskan bahwa pohon berguna untuk menyerap emisi karbon, produsen oksigen, menyejukkan hawa di sekitar, termasuk juga melestarikan jenis pohon itu sendiri.

Pohon-pohon yang ditanam dalam jumlah besar dalam satu kawasan seperti mangrove, bahkan perlahan akan menjadi habitat atau tempat hidup tersendiri bagi jenis tanaman atau hewan lain.

"Bibit pohon yang ditanam sesuai dengan tempatnya. Kami menanam mangrove di lahan mangrove seperti di tepi pantai atau di rawa-rawa, menanam ulin dan bangkirai di lahan yang berpasir seperti di hutan asli tempat pohon-pohon itu di alam, dan akasia di lahan kritis seperti bekas tambang atau sekita lokasi sumur," jelas Ali Rochmad.

Sangasanga dan Anggana adalah bagian dari Delta Mahakam. Garis pantainya dipenuhi hutan mangrove atau hutan bakau yang lebat.

Sampai November, Pertamina Lapangan Sangasanga sudah mengebor baru dan juga merevitalisasi 19 buah sumur. Karena itu, sudah 19.000 pohon ditanam sejak Januari 2012. Tahun sebelumnya, dimulai 29 Januari 2011, Pertamina menanam hingga 15.000 pohon.

Penanaman dilakukan di area sumur-sumur minyak tua yang direvitalisasi, juga di sekitar sumur-sumur baru, di komplek perumahan, di sepanjang tepi jalan daerah operasi, di lokasi stasiun pengumpul, dan di tepi sungai dan di bibir pantai.

PT Pertamina EP mengoperasikan Lapangan Sangasanga sejak 15 Oktober 2008, setelah kontrak pengelolaan oleh PT Medco Energy tidak diteruskan pemerintah. Ketika itu Medco berhasil sampai level produksi 3.900 barel minyak per hari.

"Sekarang, setelah tiga tahun, kami berhasil meningkatkan produksi sampai 8.600 barel minyak per hari, atau tumbuh 55,8 persen per tahun, dan hampir seluruhnya dari sumur-sumur tua," kata Ali Rochmad. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012