Peran penting sektor reasuransi dalam meningkatkan investasi di Indonesia

Peran penting sektor reasuransi dalam meningkatkan investasi di Indonesia

Kepala Seksi Tata Air Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan Elisabeth Tarigan memberikan presentasi di acara 17th Asian Reinsurer's Summit di Bandung, Jumat (28/7) (Antara)

Bandung, 28 Juli 2017 (Antara) -- Sebagai negara yang rawan bencana, Indonesia butuh dukungan dari berbagai sektor agar hal tersebut tidak menyurutkan minat calon investor untuk menanamkan investasi mereka di Indonesia.

Salah satu sektor yang paling krusial dalam membangun dan menjaga keyakinan para calon investor asing untuk masuk ke Indonesia adalah sektor reasuransi.

"Bencana alam memiliki efek katastropik yang besar dimana perusahaan asuransi hanya mampu menanggung sedikit risiko dan sebagian besar risikonya disebar di perusahaan reasuransi," ujar Direktur Indonesia Re Kocu A. Hutagalung saat ditemui di sela-sela acara Asian Reinsurer's Summit 2017 di Bandung, Jumat (28/7).

Kocu melanjutkan, salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangan setiap perusahaan asing yang ingin melebarkan sayap ke Indonesia adalah faktor bencana alam. Oleh karenanya, di negara rawan bencana wajib memiliki skema proteksi risiko bencana alam.

"Semakin kuat sebuah perusahaan reasuransi, maka semakin kuat pula kemampuan cover perusahaan asuransi terhadap para nasabahnya," papar Kocu.

Ditemui di kesempatan yang sama, Kepala Unit Kerja Tata Air Cilandak, Jakarta Selatan, Elisabeth Tarigan menambahkan, Pemprov DKI Jakarta telah merancang skema manajemen air untuk meminimalisir risiko banjir.

"Diantaranya adalah dengan membangun waduk, normalisasi sungai dan kanal, dan meningkatkan kapasitas pompa dan pintu air serta pengerahan Pasukan Biru. Hasilnya, frekuensi banjir telah berkurang secara signifikan pada 2017," papar wanita yang akrab disapa Lisa ini.

Lisa melanjutkan dengan ditekannya risiko banjir di Jakarta, hal ini berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam mengundang lebih banyak investasi di dalam negeri.

"Tentunya, dengan berkurangnya frekuensi banjir, Jakarta menjadi lebih menarik bagi banyak lebih banyak investor," pungkasnya.
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2017