Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari didampingi Ketua DPRD Awang Jacoub Luthman, di Jakarta, Rabu (18/1), memaparkan tentang percepatan pembangunan jembatan baru kepada Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Siaran pers Pemkab Kukar yang diterima ANTARA, Kamis, menyebutkan, dalam pertemuan di Kementerian PU Jl Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu, Bupati Rita menyampaikan rencana pembangunan dua jembatan yaitu di Tenggarong dan Loa Kulu.
Selain Ketua DPRD, Rita juga didampingi Asisten II Edi Damansyah, Kepala Bappeda Totok H Subroto, Kepala Dinas PU Didi Ramyadi, Kepala Bagian Pembangunan Chairul Anwar dan Kabag Humas Protokol Sri Wahyuni.
Menurut Rita, untuk jembatan di Tenggarong sebagai pengganti Jembatan Kartanegara yang ambruk 26 November 2011, berdasarkan saran teknis dari Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri, Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) ada dua jenis jembatan yang disarankan.
Pilihan pertama adalah jembatan gantung (Susension Bridge) yaitu mirip dengan bentuk jembatan yang lama, namun tentunya didesain lebih kokoh. Selain itu beberapa komponen jembatan yang lama masih dapat digunakan yaitu Pilon, Poer Pilon, sebagian blok angkur eksisting, sebagain kabel utama, ramp/oprit serta tata guna lahan di kedua ujung jembatan.
Pilihan kedua yaitu jembatan pelengkung atau busur (Arch Bridge) dari baja.
Rita mengatakan, untuk jembatan di Tenggarong ini, kami lebih condong untuk membangun persis di posisi yang lama, karena menurut saran LAPI ITB lebih menghemat biaya dan bisa selesai lebih cepat yaitu satu setengah tahun.
Namun, sebelum proses pembangunan dua opsi jembatan tersebut, terdapat perlakuan teknis terhadap posisi pilon yakni mengamankan dan menurunkan kedua pilon jembatan Kartanegara yang kini masih berdiri.
Untuk itu, Bupati Rita meminta petunjuk serta surat dari Kementerian PU tentang penanganan pilon tersebut.
Sedangkan untuk jembatan di Loa Kulu yang letaknya 10 km dari Teggarong bentuknya direncanakan mirip dengan jembatan Suramadu atau Cable Stayed Bridge (jembatan kabel cancang).
Pembangunan jembatan di Loa Kulu telah direncanakan sejak 2010 lalu, selain untuk membuka akses baru serta mengurangi beban jembatan di Tenggarong.
Rita mengatakan untuk pembangunan dua jembatan tersebut anggaran yang dibutuhkan kurang lebih Rp 790 milyar. Sedangkan Pemkab Kukar mengalokasikan anggaran tahun ini sebesar Rp100 miliar.
Menurut dia, pembangunan dua jembatan yaitu di Tenggarong dan Loa Kulu sangat diperlukan sebagai pemecah akses untuk memperlancar arus perekonomian masyarakat, serta menghindari kemacetan jika dilangsungkan "event" besar di Kukar, misalnya Erau yang merupakan upacara adat tahunan.
"Kami mohon Bapak bisa membantu pembiayaan, serta membantu secara teknis dan administrasi tentang pembangunan jembatan yang kami rencanakan," harap Rita kepada Menteri PU.
Sementara itu, Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan menampung dan akan mengkaji semua usulan dari Pemkab Kukar tersebut.
"Tentunya ini harus dikaji, agar nantinya jembatan yang dibangun tak hanya lebih cepat selesai, tetapi juga harus kokoh, efisien dan indah," ujarnya.
Sementara mengenai penurunan pilon akan dibahas lebih lanjut pada 25 Januari 2012, bersama Menteri PU, Kapolda Kaltim dan Bupati Kukar. (*)
Bupati Kukar Paparkan Percepatan Pembangunan Jembatan Baru
Kamis, 19 Januari 2012 12:51 WIB