Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) mengusulkan kenaikan anggaran di Rancangan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2018 melalui rapat kerja dengan Komisi
X Dewan Perwakilan Rakyat.
"Kami mengusulkan tambahan anggaran pada 2018, sebesar Rp2,012
triliun," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir
Effendy, di Jakarta, Rabu.
Usulan sebesar Rp2,012 triliun itu terdiri dari Rp7,8 miliar untuk
Sekretariat Jenderal (Setjen), kemudian Rp1,077 triliun untuk Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUDDIKMAS), Rp172 miliar
untuk Balitbang, Rp101,9 miliar untuk Badan Bahasa, Rp86,846 untuk
kebudayaan, dan Rp565,3 miliar untuk Ditjen Guru dan Tenaga
Kependidikan.
Penambahan anggaran tersebut, lanjut Muhadjir, digunakan untuk
penambahan sasaran Bantuan Operasional Pendidikan pendidikan nonformal
yakni paket A, B dan C serta kursus keterampilan.
"Kemudian, meningkatkan layanan pendidikan anak usia dini, memperkuat
program-program kebudayaan, dan memperkuat pengembangan bahasa dan
perbukuan," jelas dia.
Usulan penambahan anggaran tersebut, juga dikarenakan beberpa hal
lain seperti memperkuat jaminan kualitas pendidikan dengan meningkatkan
akreditasi satuan pendidikan formal dan informal, penambahan unit kerja
dan juga tambahan tunjangan profesi guru.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp40,1 triliun dalam RAPBN 2018. Jumlah tersebut naik
9,1 persen dibandingkan anggaran pada 2017.
Mendikbud mengatakan pihaknya pada 2018, memberikan perhatian pada
penguatan pendidikan vokasi, peningkatan kualitas guru, penguatan
penjaminan mutu pendidikan, penyelarasan pembangunan pendidikan dan
kebudayaan, pembangunan sarana prasaran pendidikan di daerah terluar,
terdepan dan tertinggal. (*)
Kemdikbud Usulkan Kenaikan Anggaran di RAPBN 2018
Jumat, 15 September 2017 9:54 WIB