Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
menyatakan kekecewaannya dengan adanya pegawai di kementerian yang
dipimpinnya yang diduga masih melakukan korupsi.
"Saya benar-benar kecewa dengan adanya perilaku yang sifatnya
ketamakan di tengah-tengah upaya reformasi yang kita lakukan," kata
Menkeu di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Meskipun demikian, Ia menyebutkan terkait masalah integritas, suap
dan korupsi, Kemenkeu memiliki komitmen kuat memerangi hal itu.
Ia menyebutkan terhadap anak buahnya di Ditjen Pajak yang terkena OTT saat ini sedang dilakukan investigasi lebih lanjut.
"Yang bersangkutan sudah dinonjobkan dan sanksi kepegawaian sedang diproses," kata Menkeu.
Ia menyebutkan Kemenkeu terus berupaya melakukan pembersihan
terhadap pegawai-pegawai yang tidak memiliki komitmen bekerja secara
bersih.
"Saya punya 32.000 karyawan, kita bersihkan berdasarkan sistem di
dalam, tapi bukan berarti kita nggak buat laporan yang baik," katanya.
Sementara itu mengenai adanya daerah yang laporan keuangannya sudah
memperoleh opini WTP tapi masih ada yang terkena OTT, Menkeu mengatakan
WTP merupakan nilai laporan keuangan sesuai peratuaran
perundang-undangan dan tingkat kewajaran dan kepatuhan.
"Jadi bagaimana menghitung persediaan, biaya, belanja, itu
dilakukan sesuai dengan standar akuntansi, termasuk yang saya sebutkan
aktual. namun dalam setiap laporan ada mark up, atau mark up itu dipakai
untuk sogok, atau suap, itu dia tidak terlihat kecuali kalau dilihat
tingkat kewajaran kalau ada audit untuk tujuan tertentu atau audit
khusus," katanya.
Karena itu, katanya, WTP tidak berarti bebas korupsi.
"Oleh karena itu dalam revolusi rencana penganggaran harus bisa
fokus ke substansinya, proses simpel, dan pelaporan juga tidak kompleks
sehingga bisa melihat esensinya," katanya. (*)
Menkeu Kecewa Masih Ada Pegawainya Korupsi
Kamis, 14 September 2017 12:32 WIB