Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
meminta maaf kepada Polri terkait pemukulan yang dilakukan anggotanya,
Serda Wira Sinaga di Pekanbaru, Riau terhadap anggota Polantas Bripda
Yoga yang tersebar di media sosial.
"Atas kejadian tersebut, saya minta maaf kepada Polri. Anggota
tersebut saat ini dalam proses penyelidikan," kata Panglima TNI usai
Kuliah Umum di London School of Public Relations (LSPR), Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, Serda Wira Sinaga mengalami gangguan kejiwaan, sehingga melakukan aksi yang tidak baik itu.
"Orangnya sudah ditahan. Orang ini mengalami gangguan kejiwaan, tiap
minggu konsultasi. Wartawan bisa cek di Rumah Sakit Jiwa, apakah benar
sakit jiwa atau tidak," katanya.
Sebelumnya, Komandan Resor Militer 031/Wirabima, Brigjen TNI Abdul Karim meminta maaf atas insiden itu.
Panglima menjelaskan, proses hukum atas Serda WS dipastikan akan
berjalan. "Sudah ditahan. TNI enggak akan mengeluarkan, memecat anggota
tanpa proses hukum. Diproses tapi dia sakit jiwa, tapi tetap kita proses
hukum. Nanti hukum yang akan menentukan bagaimana," katanya.
Video oknum Tentara Republik Indonesia yang diduga anggota Komando
Resor Militer 031/Wirabima berkelahi memukul helm Polisi Lalu Lintas
Pekanbaru di Jalan Sudirman menjadi viral di dunia maya.
Saat itu
Personil Polantas tersebut beriringan dengan oknum anggota TNI yang
tidak pakai helm. Namun saat itu Bripda Yoga tidak ada menegur ataupun
memberhentikan oknum TNI tersebut.
Lalu, oknum anggota TNI tersebut mengejar Bripda Yoga dan menabrak
motornya dari belakang. Selanjut memukul helm (kepala) Bripda Yoga
empat kali.
Terlihat dalam video tersebut anggota TNI memakai jaket coklat dengan
kancing terbuka, namun tetap terlihat baju dinas berwarna hijaunya. Saat
berpapasan itu, dia pertama berbicara ke polisi lalu menghardik dengan
suara keras kemudian sempat memukul helm polantas.
Reaksi dari
Polantas selanjutnya berdiri namun tidak jelas apa yang disampaikannya.
Polisi yang mengendarai motor matic warna putih itu duduk lagi hingga
akhirnya Anggota TNI itu juga kembali ke sepeda motornya lalu pergi.
Kejadian
tersebut kira-kira berdurasi satu menit lebih dengan oknum TNI
menggunakan sepeda motor bebek tak pakai spion dan badan kendaraan
diwarnai biru langit hingga menghilangkan merek aslinya. Peristiwa itu
juga memakan hampir tiga per empat lebar jalan.
Tentunya
peristiwa itu membuat macet jalan utama Pekanbaru tersebut terlebih lagi
waktunya adalah jam sibuk. Ditambah lagi banyaknya masyarakat yang
hanya menonton peristiwa tersebut. (*)
Panglima TNI Minta Maaf Terkait Pemukulan Prajuritnya
Jumat, 11 Agustus 2017 15:30 WIB