Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh
komponen bangsa untuk menjaga Pancasila serta persatuan dan kesatuan
Indonesia melalui pendidikan dan pendalaman nilai-nilai ideologi dasar
negara itu.
"Oleh karena itu saya mengajak peran aktif para ulama, para ustad,
para pendeta, para pastor, para biksu, para pedanda, para pendidik, para
budayawan dan pelaku seni, para pelaku media dan jajaran pemerintahan,
TNI dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama
menjaga Pancasila," kata Presiden Jokowi dalam sambutan upacara Hari
Kelahiran Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis.
Menurut Presiden, pemahaman terhadap Pancasila perlu terus
ditingkatkan. Selain itu pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam
sila-sila Pancasila juga perlu dihayati dan diimplementasikan
masyarakat.
Komponen bangsa dapat melakukan pendalaman dan pengamalan Pancasila
yang diberikan baik melalui ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus
pemberitaan dan diskusi di media sosial.
Kepala Negara menjelaskan bahwa kehidupan berbangsa dan persatuan NKRI selalu diuji dan mendapat tantangan.
Sikap-sikap intoleran dan tentangan terhadap ideologi Pancasila
diperburuk oleh penyalahgunaan media sosial, berita bohong maupun ujaran
kebencian yang tersebar dan berpotensi mengadu domba masyarakat.
"Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, kita harus belajar dari
pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme dan konflik
sosial, yang dihantui oleh terorisme dan perang saudara. Dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dalam bingkai NKRI dan Bhineka
Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut," tegas
Presiden Jokowi.
Pancasila dan UUD 1945 menekankan kehidupan masyarakat yang tentram dan rukun melalui gotong royong.
Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan 1 Juni setiap tahun sebagai Hari Kelahiran Pancasila.
"Upacara ini meneguhkan komitmen kita agar kita lebih mendalami,
lebih menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai
dasar bermasyarakat sebagai dasar berbangsa dan bernegara," kata
Presiden.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menetapkan 1 Juni 1945 sebagai
Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 dan
menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menjelaskan pemerintah akan
membentuk Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila melalui
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017.
Lembaga itu bertujuan untuk memperkuat pengamalan Pancasila yang
merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi, sosial, politik dan
kebudayaan Indonesia. (*)
Presiden Jokowi Ajak Komponen Bangsa Jaga Pancasila
Kamis, 1 Juni 2017 15:31 WIB