Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengungkap tiga rencana
besar pemerataan ekonomi Indonesia untuk menekan kesenjangan.
"Tiga hal besar akan kita lakukan dalam kebijakan pemerataan
ekonomi," kata Presiden di hadapan sekitar 25.000 kader Partai Hanura
yang menghadiri acara Pengukuhan Pengurus DPP Partai Hanura periode
2016-2020 di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu.
Ketiga
hal tersebut, menurut Presiden, meliputi reforma agraria dan
redistribusi aset, perluasan akses permodalan, dan pembangunan sumber
daya manusia melalui pelatihan vokasional.
"Kita akan membagi
lahan-lahan yang tidak produktif kepada rakyat, dalam bentuk
konsesi-konsesi kecil pada rakyat, koperasi, tanah adat, sehingga
aset-aset negara ini terdistribusi dengan baik dan menjadi sebuah property right rakyat, agar bisa mengakses ke akses-akses permodalan," katanya.
Pemerintah, menurut Presiden, juga akan menyelesaikan
masalah-masalah dalam pembangunan sumber daya manusia, antara lain
dengan mengadakan pelatihan-pelatihan vokasional.
Presiden mengakui kesenjangan, termasuk kesenjangan antar-wilayah
dan kesenjangan antara si kaya dan miskin, sudah sangat lebar di
Indonesia.
Gini ratio Indonesia dua tahun lalu ada di angka 0,41 persen dan tahun lalu turun menjadi 0,39 persen.
Namun,
menurut Presiden, jika tiga rencana besar itu konsisten dijalankan maka
pada 2045, saat merayakan ulang tahun kemerdekaan ke-100, Indonesia
bisa masuk dalam jajaran lima besar ekonomi terbesar dunia.
Presiden menjelaskan bahwa berdasarkan asumsi yang digunakan
Kementerian Keuangan, penduduk Indonesia pada 2045 akan mencapai 309
juta jiwa dan Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai 9,1 triliun dolar
AS atau 10 kali lipat dari nilainya sekarang.
"Kalau kita konsisten bekerja seperti sekarang ini, kita akan
memasuki abad emas karena kita akan masuk ke dalam lima besar ekonomi
terbesar di dunia dengan pendapatan per kapita kurang lebih 29 ribu
dolar AS. Dengan catatan kita bekerja, pertumbuhan ekonomi di atas
lima," katanya.
Presiden mengatakan pemerintah akan terus membangun, mulai dari daerah pinggiran, dari desa, dan dari perbatasan.
Ia juga menuturkan tentang kondisi Pos Lintas Batas Negara di
beberapa daerah yang sudah jauh lebih baik ketimbang pos perbatasan
negara tetangga.
"Inilah yang akan terus kita lakukan. Pembangunan airport,
bandara, jalan trans Kalimantan, Papua, jalan tol dari mulai Lampung
menuju Aceh, akan kita lakukan agar ekonomi kita semakin baik dan rakyat
kita semakin sejahtera," kata Presiden. (*)
Presiden Jokowi Ungkap Tiga Rencana Besar Pemerataan Ekonomi
Rabu, 22 Februari 2017 16:16 WIB