Samarinda (ANTARA Kaltim) - Nilai tukar petani (NTP) dalam arti luas di Provinsi Kalimantan Timur pada Juni 2016 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,24 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari indeks 98,27 pada Mei naik menjadi 98,50.
"Meskipun NTP Kaltim pada Juni mengalami kenaikan, namun kondisi ini belum mampu membuat pendapatan petani lebih tinggi ketimbang biaya operasionalnya, karena indeksnya masih di bawah angka 100," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur M Habibullah di Samarinda, Jumat.
Menurutnya, angka keseimbangan NTP adalah 100 dan apabila indeks NTP di bawah 100, maka petani masih merugi karena penghasilan dari penjualan produksi pertaniannya masih lebih rendah ketimbang biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk tanamannya.
Sebaliknya, jika NTP-nya di atas 100, maka petani mendapat keuntungan karena hasil penjualannya produk pertanian mereka lebih tinggi ketimbang biaya yang dikeluarkan untuk membeli pupuk, pemeliharaan, dan biaya operasional lainnya.
Sementara jika NTP-nya pas 100, maka petani tidak untung dan tidak rugi karena biaya perawatan untuk tanaman, ternak, maupun perikanan, sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan komoditasnya.
Menurutnya, NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, sehingga merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan daya beli petani di pedesaan, sedangkan di perkotaan menggunakan ukuran inflasi.
"NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, maka semakin kuat tingkat daya beli petani," katanya.
Sedangkan rincian NTP pada Juni yang sebesar 98,50 itu adalah untuk subsektor tanaman pangan sebesar 95,63, NTP hortikultura sebesar 92,60, NTP tanaman perkebunan rakyat 100,88, NTP perikanan 99,78, dan NTP peternakan sebesar 104,85.
"Dari data ini, berarti petani ternak merupakan petani yang paling memperoleh penghasilan jauh lebih tinggi ketimbang subsektor pertanian lainnya, karena NTP ternak jauh di atas angka keseimbangan atau mencapai 104,85 indeks," kata Habibullah. (*)
Nilai Tukar Petani Kaltim Naik 0,24 Persen
Jumat, 1 Juli 2016 15:32 WIB