Jakarta (ANTARA News) - KPK mengadakan sejumlah kegiatan untuk
memperingati Hari Kartini pada 21-23 April 2016 sebagai upaya mendorong
peran perempuan menyebarkan nilai-nilai antikorupsi.
"Habis Gelap Terbitlah Terang, dulu Korupsi sekarang tidak korupsi,
selamat hari Kartini," kata kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Kamis.
KPK bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Australia dan Perempuan Indonesia
Antikorupsi (PIA) menggelar rangkaian kegiatan antikorupsi pada 21-23
April 2016 di sejumlah lokasi di Jakarta dalam rangka memperingati Hari
Kartini dan ulang tahun Gerakan Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi
(SPAK) ke-2.
"Peringatan hari Kartini bukan hanya menonjolkan emansipasi
laki-laki dan perempuan tapi juga menonjolkan pentingnya nilai-nilai
dalam perjuangan Kartini untuk membangun integritas antikorupsi dan
kebaikan, dan kami ingin mengambil momentum hari Kartini untuk
menyebarkan nilai-nilai kebaikan tersebut," tambah Laode.
Menurut Laode, dalam dua tahun sudah ada 550 agen SPAK di seluruh
Indonesia dan sekitar 90 persen dari agen SPAN menggunakan alat bantu
sosialisasi antikorupsi berupa beragam jenis permainan baik untuk anak
kecil maupun orang dewasa.
"Sekitar 20 persen agen SPAK melaporkan kasus korupsi yang ada di
sekitarnya sehingga berusaha melakukan sesuatu salah satunya adalah
melapor ke KPK. Selanjutnya, banyak juga perubahan perilaku masyarakat
akibat permainan tersebut misalnya ada orang tua murid yang tidak
memberikan hadiah ke guru dan guru yang tidak mau terima hadiah dari
orang tua murid," ungkap Laode.
Contoh lain adalah siswa yang tidak lagi menggunakan mobil dinas
orang tuanya, sejumlah pelajar SMA yang membuat deklarasi anti-nyotek,
pegawai pemerintahan yang tidak lagi terlambat ke kantor.
"Bahkan ada kepala desa di Raja Ampat yang mengaku menggunakan uang
PKK untuk membeli seragam setelah main games SPAK dan berjanji untuk
tidak mengulangi perbuatan tersebut, jadi orang tua dan laki-laki
terpengaruh permainan ini," tambah Laode.
Sementara Koordinator Bantuan untuk Demokrasi dan Keadilan Kedutaan
Besar Australia Esther Sainsbury menegaskan bahwa korupsi lebih
memberikan dampak buruk kepada perempuan karena berkurangnya anggaran
publik bagi perempuan akibat perbuatan korupsi.
"Perempuan adalah bagian solusi profesional bagi anggota keluarga
dan warga negara. Kekuatan peran tersebut bisa mencegah korupsi dan
pemerintahan yang lebih transparan dan efektif. Untuk itu Pemerintah
Australia berkomitmen 2 juta dolar Australia mendukung SPA sampai
Desember 2016 yang dikelola bersama Bappenas dan KPK," kata Esther.
Relawan SPAK dan Perempuan Indonesia Antikorupsi (PIA) Sita Supomo
mengatakan bahwa SPAK akan meluncurkan portal (website) dengan tiga
tujuan.
"Pertama jujur sebagai identitas. Kita tidak mau bangsa kita
dikaitkan dengan perilaku korupsi tapi dimulai dari diri sendiri. Kedua,
menginspirasi. Memang jujur mudah di mulut tapi tidak mudah dilakukan
sehingga harapannya dengan berbagai kegiatan yang dilakukan teman-teman
dari SPAK perilaku jujur dan mereka berbagi. Terakhir solidaritas di
mana jujur harus jadi pilihan sebagai pilihan tidak sulit. Kenyataannya
saat seorang siswa ingin jujur malah disuruh untuk menyontek karena
sekolahnya ingin mendapat ranking tinggi. Menjadi jujur pun sangat sulit
dan tidak bisa dilakukann sendirian tapi kelompok-kelompok integritas
sehingga saling bersambungan dan Indonesia jujur jadi lebih mudah," kata
Sita.
Syarif pun menegaskan bahwa Indonesia masih hidup dalam kegelapan
karena masih terus terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan Indeks
Persepsi Korupsi (IPK) yang masih rendah.
"Kita masih terus dalam kegelapan. Kalau kita tidak mulai dari
nilai-nilai baru yaitu jangan menyontek, jujur, maka kita akan terus
dalam kegelapan. Prinsip Ibu Kartini sebenarnya bagus After the darkness theres new dawn, seharusnya begitu," tegas Syarif.
Sejumlah kegiatan yang dilakukan KPK dalam peringatan Hari Kartini
tersebut adalah acara pendidikan antikorupsi di Ruang Publik Terpadu
Ramah Anak (RPTRA) pada 21 April di lima wilayah DKI Jakarta. Peluncuran
SPAK sebagai salah satu bentuk Revolusi Mental di Monumen Nasional dan
Lenggang Jakarta yang akan dihadiri Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan
Deputi VI Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Duta Besar
Kemenko PMK Sujatmiko.
Pada 22-23 April digelar seminar antikorupsi di Hotel Sari Pan
Pasific Jakarta yang dihadiri Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Menteri
Agama Lukman Hakim Saifuddin, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati
Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM, dan
Kebijakan Publik Busyro Muqoddas serta Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani sebagai pembicara
kunci.
Sejak digagas dua tahun lalu, Gerakan Nasional SPAK telah memiliki
lebih dari 550 agen perubahan yang terdiri atas kaum perempuan dengan
berbagai latar belakang, seperti ibu rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil
(PNS), dosen, guru, tokoh agama, pengusaha, mahasiswa, tokoh masyarakat
dan aktivis. Mereka tersebar di 20 provinsi yang secara aktif
menyebarkan pendidikan antikorupsi kepada berbagai elemen masyarakat
secara suka rela. (*)
Hari Kartini Jadi Momentum Perempuan Antikorupsi
Kamis, 21 April 2016 12:42 WIB
Perempuan adalah bagian solusi profesional bagi anggota keluarga dan warga negara