Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah merencanakan pembangunan empat kilang
minyak berkapasitas total 668.000 barel per hari dengan perkiraan nilai
investasi 23,6 miliar dolar AS.
Data Kementerian ESDM yang diperoleh di Jakarta, Jumat,
menyebutkan, keempat kilang pengolahan minyak mentah menjadi BBM
tersebut masing-masing berlokasi di Medan, Sumut; Bontang, Kalimantan
Timur; Cilacap, Jawa Tengah; dan Tuban, Jawa Timur.
Menurut data tersebut, kilang di Medan direncanakan berkapasitas
pengolahan 6.000 barel minyak mentah per hari dengan operator PT Indo
Kilang Prima.
Kilang di Medan diperkirakan menelan investasi sekitar 200 juta
dolar AS dengan sumber pasokan minyak mentah (crude) berasal dari
domestik.
Sesuai rencana, tahap konstruksi (engineering, procurement, and
construction/EPC) dan produksi kilang di Medan itu dilakukan pada
periode 2016-2020.
Selanjutnya, kilang di Bontang direncanakan berkapasitas pengolahan
300.000 barel per hari dengan operator PT Pertamina (Persero).
Perkiraan nilai investasi kilang Bontang yang "crude"-nya bersumber dari impor tersebut adalah 10 miliar dolar AS.
Pada periode 2016-2020, kilang Bontang dijadwalkan memasuki tahap EPC dan kurun 2021-2025 dilanjut EPC sekaligus produksi.
Lalu, kilang di Cilacap dengan kapasitas pengolahan 62.000 barel per hari akan dibangun Pertamina.
Nilai investasi kilang Cilacap diperkirakan 1,4 miliar dolar AS dengan sumber "crude" dari impor.
Kilang Cilacap ditargetkan memasuki tahap produksi pada kurun 2016-2020.
Terakhir, kilang di Tuban berkapasitas 300.000 barel per hari dengan perkiraan investasi 12 miliar dolar AS.
Kilang Tuban yang dibangun konsorsium Pertamina dan Saudi Aramco
itu ditargetkan memasuki tahap EPC pada periode 2016-2020 dan dilanjut
EPC serta produksi pada kurun 2021-2025.
Setelah keempat kilang itu beroperasi, kapasitas kilang minyak di
Indonesia pada 2025 akan meningkat menjadi 1,837 juta barel per hari.
Saat ini, Indonesia memiliki sembilan kilang pengolahan minyak yang
beroperasi dengan total kapasitas 1,169 juta barel per hari.
Kesembilan kilang tersebut adalah pertama, kilang yang berlokasi di
Dumai, Riau dengan kapasitas pengolahan minyak mentah 177.000 barel per
hari.
Operator kilang Dumai adalah Pertamina dengan sumber "crude" dari domestik.
Kedua, kilang di Plaju, Sumsel dengan kapasitas 127.300 barel per
hari yang dioperasikan Pertamina. Sumber "crude" dari domestik.
Ketiga, kilang di Balongan, Jabar berkapasitas 125.000 barel per
hari dengan operator Pertamina dan sumber "crude" dari domestik.
Keempat, kilang di Cilacap, Jateng berkapasitas 348.000 barel per
hari dengan operator Pertamina dan sumber "crude" dari impor.
Kelima, kilang di Cepu, Jateng dengan kapasitas 3.800 barel per
hari milik Pusdiklat Migas Cepu dan sumber "crude" dari domestik.
Keenam, kilang milik PT Triwahana Universal di Cepu, Jateng
berkapasitas 18.000 barel per hari dengan sumber "crude" dari domestik.
Ketujuh, kilang milik PT TPPI di Tuban, Jatim berkapasitas 100.000 barel per hari dengan pasokan minyak dari domestik.
Kedelapan, kilang di Balikpapan, Kaltim berkapasitas 260.000 barel
per hari dengan operator Pertamina dan pasokan "crude" dari domestik
serta impor.
Terakhir, kilang di Sorong, Papua milik Pertamina berkapasitas 10.000 barel per hari dengan sumber "crude" dari domestik. (*)
Pemerintah Rencanakan Bangun Empat Kilang Minyak
Jumat, 27 November 2015 19:54 WIB