Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) menganggarkan Rp261 miliar untuk Uji Kompetensi Guru (UKG)
yang akan dilangsungkan pada 9-27 November 2015.
"Kami menganggarkan Rp261 miliar, sudah termasuk semua perangkat
untuk UKG," ujar Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Sumarna Surapranata, di Jakarta,
Senin.
UKG akan diikuti sekitar 2.949.110 guru baik guru yang mempunyai
sertifikasi pendidik maupun guru yang belum bersertifikat pendidik baik
PNS maupun guru honorer.
Dirjen Sumarna mengatakan UKG itu sangat penting karena digunakan
untuk memperoleh gambaran informasi pedagogik dan profesional.
"Sementara alat ukur untuk kemampuan sosial dan pribadi guru menggunakan penilaian kinerja guru," tambah dia.
Terdapat empat kemampuan seorang guru yakni pedagogik, profesional, sosial dan pribadi.
UKG juga dinilai perlu untuk mendapatkan peta kompetensi yang menjadi
bahan pertimbangan untuk diklat. Selain itu, juga untuk mengetahui
kemampuan guru.
Dia menjelaskan UKG dilaksanakan sejak 2012, namun dulu hanya
sederhana, dan hanya berlaku untuk guru yang bersertifikasi. Ke depan
UKG akan dilangsungkan setiap tahun. Tahun ini standar minimum UKG yakni
5,5. Targetnya pada 2019, nilai standar UKG mencapai 8.
"Kalau sekarang lebih adil, karena melibatkan semua guru," jelas dia.
Setelah UKG akan dilakukan pendidikan dan pelatihan bagi guru. UKG
akan dilaksanakan dengan dua cara, yaitu dalam jaringan (daring) dan
luar jaringan (luring). Hanya 36 dari 520 kabupaten/kota yang tidak
melaksanakan UKG secara luring.
Kemdikbud juga menyiapkan 200 paket soal untuk 200 mata pelajaran
program keahlian. Waktu pelaksanaan tiap guru hanya berlangsung dalam
satu hari, tepatnya selama 120 menit, pilihan ganda dengan jumlah soal
60-100 soal. (*)
Kemdikbud Anggarkan Rp261 Miliar untuk Uji Kompetensi Guru
Senin, 26 Oktober 2015 9:06 WIB