Palangka Raya (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam
Provinsi Kalimantan Tengah menerima seekor bayi beruang madu berumur
tiga bulan. Bayi beruang madu itu ditemukan warga kabupaten Katingan.
Penyerahan ini patut diapresiasi dan membuktikan kesadaran
masyarakat terhadap hewan yang dilindungi semakin meningkat, kata Kepala
BKSDA Kalteng melalui Kasi Konservasi BKSDA Kalteng Yusuf Trismanto
saat menerima bayi beruang madu tersebut di Palangka Raya, Rabu.
"Bayi beruang madu ini nantinya akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi
orangutan dan hewan dilindungi Nyaru Menteng agar di cek kesehatannya,
dan melihat apakah bisa langsung dilepas atau tidak ke hutan," kata dia.
Koordinator Badan Teritorial Telapak Kalimantan Bagian Barat
Johanes Jenito menjelaskan penemuan bayi beruang madu tersebut saat
warga Katingan mencari jernang di pedalaman hutan. Mereka menemukan bayi
beruang madu berukuran segenggam tangan orang dewasa.
Beruang madu memiliki tanda unik berwarna orange bulu sekitar dada,
selain itu lokasi penemuannya di hutan sekitar Desa Tumbang Habangaio
Petak Malay yang menjadi rumah beruang madu.
"Hutan yang melingkupi Desa Tumbang Habangoi itu jenis hutan tropis
dataran tinggi, sehingga tipikal atau lokasi tepat bagi habitat Beruang
Madu. Itu dasar kami menyebut hewan yang ditemukan benar beruang madu,"
ucap Johanes.
Dia menyayangkan hutan di Desa Tumbang Habangoi yang menjadi rumah
beruang madu tersebut beroperasi empat perusahaan HPH. Alhasil, beruang
madu yang merupakan hewan dilindungi rentan diburu manusia dan
kehilangan tempat tinggal.(*)
Bayi Beruang Madu Ditemukan Warga Katingan
Kamis, 23 Juli 2015 0:56 WIB