Bontang (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur, melalui Bagian Perekonomian akan turun ke lapangan untuk menelusuri dugaan kecurangan dalam penjualan elpiji subsidi dengan modus mengurangi isi tabung ukuran tiga kilogram.
Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Bontang Taufik Indris ketika dihubungi di Bontang, Jumat, mengatakan hingga saat ini memang belum ada pengaduan dari masyarakat soal berkurangnya isi tabung elpiji 3 kilorgram, tetapi pihaknya perlu melakukan langkah antisipasi sejak awal.
"Memang kami sudah mendengar kalau ada pangkalan atau para pedagang elpiji yang nakal dengan mengurangi volume elpiji 3 kilorgam itu," kata Taufik.
Saat ini, pihaknya masih menunggu instruksi dari wali kota untuk melakukan pemantauan, selain juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Disperindagkop, Satuan Polisi Pamong Praja dan bagian internal.
Menurut Taufik, keberadaan elpiji bersubsidi memang rawan disalahgunakan, karena potensi keuntungannya cukup menggiurkan. Apalagi jika dipasok secara besar besaran..
"Makanya kita upayakan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak begitu saja percaya jika kondisi tabung masih tersegel. Karena bisa saja itu akal-akalan oknum pemilik pangkalan atau pedagang nakal," tambahnya.
Untuk memastikan volume tabung tidak berkurang, Taufik menyarakan kepada konsumen untuk menimbang lebih dulu sebelum membeli.
Pihaknya berencana menempatkan petugas khusus untuk memantau setiap tabung elpiji bersubsidi yang datang dari distributor atau pangkalan, untuk mengantisipasi dugaan munculnya ulah nakal oknum tertentu.
Salah satu petugas pangkalan gas elpiji, Taufan, mengatakan hingga kini pihaknya belum pernah mendapat keluhan dari warga terkait berkurangnya volume tabung.
"Hingga saat ini belum ada warga yang komplain. Apalagi elpiji tabung ukuran 12 kilogram," kata Taufan, yang juga penanggung jawab pangkalan gas Irama Dunia di Bontang.
Namun demikian, ia mendukung langkah Pemkot Bontang untuk lebih intensif turun ke lapangan, guna memantau adanya indikasi kecurangan dalam penjualan elpiji. (*)
Pemkot Telusuri Dugaan Kecurangan Penjualan Elpiji Subsidi
Jumat, 10 April 2015 12:48 WIB