Samarinda (ANTARA Kaltim) - Selama tiga tahun berturut-turut yakni sejak 2011 hingga 2014, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas kinerja keuangan perusahaan daerah milik pemerintah kota setempat tersebut.
"Mewakili Badan Pengawas, kami memberi apresiasi atas raihan kinerja keuangan PDAM yang terus mempertahankan WTP selama tiga tahun berturut-turut. Tapi, harapan kami agar perusahaan daerah itu terus meningkatkan cakupan layanan dan kinerja dan jangan terlena dengan WTP," ungkap anggota Dewan Pengawas PDAM Tirta Kencana Samarinda Dr Makmur, Minggu.
Predikat WTP itu kata Makmur atas laporan auditor independen terhadap laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir 2013 dan 2012 oleh Henry & Sugeng Registered Public Accounts Tax & Management Consultans berlisensi Departemen Keuangan Nomor: Kep-1365/KM.1/2009 dan BI: 142 yang berkantor pusat di Jalan Gajah Mada No 22 Yogyakarta.
Selain menunjukkan kinerja baik pada aspek keuangan menurut Makmur, PDAM juga tidak lemah memberikan pelayanan serta terus berinovasi.
"Walaupun tidak dipungkiri, masih ada keluhan warga karena belum terjangkau atau hanya berapa jam saja mengalir, namun pihak PDAM terus berusaha menyiapkan perangkatnya, baik kapasitas terus ditambah, jaringan hingga boster agar bisa menjangkau ke daerah tinggi," ujar Makmur yang merupakan pengawas dari unsur akademisi itu.
Selain itu lanjut dia, laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya pembangunan di Kota Samarinda, baik perumahan, ruko, kantor hingga perhotelan, seakan menutupi pergerakan cakupan layanan PDAM.
"Pertumbuhan penduduk dan pembangunan di Kota Samarinda sangat pesat. Berdasarkan audit BPKP dan BPK RI, untuk tahun 2011-2013 cakupan layanan PDAM meningkat dari 73,36 persen menjadi 74,07 persen. PDAM pun bisa mempertahankan bahkan meningkatkan cakupan layanan meski sempat terjadi gangguan seperti longsor di Jalan Gajah Mada yang mengganggu distribusi dan program kerja,," kata Makmur.
Cakupan layanan PDAM selama ini menurut dia, selalu diatas target nasional yakni 63 persen, tapi masih dibawah target yang ditetapkan Wali Kota Samarinda yaitu 80 persen.
Masih berdasarkan audit BPK RI, kata Makmur, kontinyuitas air mengalir rata-rata sudah diatas 20 jam per hari, dimana untuk tahun 2011 mencapai 22 jam per hari dan tahun 2012 sebanyak 21,5 jam per hari.
Sedangkan upaya peningkatan pelayanan publik, katanya, Dirut PDAM memutuskan membuat pos-pos pelayanan 1x24 jam di delapan wilayah.
"PDAM melakukan pertemuan dengan pelanggan yakni sekali dua bulan untuk mengakomodir masukan dan keluhan dan melakukan pengiriman air secara gratis ke pelanggan yang kebutuhan airnya mendesak," ujar Makmur.
Selain itu, PDAM ujar Makmur juga melakukan kerjasama dengan Politeknik Negeri Samarinda untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan pejabat.
"Menekan kehilangan air, PDAM membentuk Bagian Kehilangan Air, penggunaan pembaca water meter pelanggan dengan teknologi HP berbasis android, bekerjasama dengan PBAPP Penang Malaysia serta penerapan studi banding di PDAM Palembang yang tidak lagi memberdayakan tenaga honorer Koperasi PDAM tapi karyawan PDAM untuk mencatat water meter," ungkap Makmur. (*)
Tiga Tahun Berturut-turut PDAM Samarinda Raih WTP
Senin, 14 Juli 2014 3:40 WIB