Samarinda (ANTARA Kaltim)- Sebanyak 50 anak di Samarinda, Kalimantan Timur, terinfeksi "human immunodeficiency virus" (HIV ) atau virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS.
"Berdasarkan data, tercatat 50 anak di Kota Samarinda saat ini yang telah terinfeksi HIV/ AIDS dan dari sekian anak tersebut ada diantaranya yang sudah tidak memiliki orang tua. Inilah yang patut menjadi salah satu perhatian utama para pengambil keputusan di SKPD Pemerintah Kota Samarinda," ungkap Kepala Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak BPMP Kota Samarinda, Ida Rustini pada Sosialisasi Pengerustamaan Hak Anak yang berlangsung di Balai Kota Samarinda, Kamis.
Banyaknya anak yang terinfeksi HIV/AIDS itu menurut Ida Rustina memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, salah satunya dengan Komisi Penanggulangan AIDS.
Sementara, dalam memenuhi kebutuhan anak itu sendiri lanjut dia, tidak terbatas pada kebutuhan pendidikan, kesehatan dan perlindungan secara menyeluruh, melainkan mencakup pula terhadap penyediaan sarana dan prasarana lainnya.
"Misalkan sarana arena permainan, fasilitas jembatan untuk menuju ke sekolah tertentu, termasuk fasilitas khusus lain yang ditujukan pada anak berkebutuhan khusus pula," kata Ida Rustini.
Sementara, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BPMP) Kota Samarinda, Nurul Muminawati saat membuka Sosialisasi Pengerustamaan Hak Anak yang diikuti para pejabat kepala SKPD setempat mengatakan, masalah anak memerlukan dukungan instansi lintas sektor, karena bersentuhan dengan banyak aspek seperti kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial dan beberapa faktor pendukung lainnya.
Anak menurut Nurul Muminawati merupakan tunas, potensi dan generasi penerus perjuangan bangsa yang memiliki peran stategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang dapat menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan, oleh karenanya anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk berkembang secara optimal.
"Untuk itulah, sosialisasi ini melibatkan para kepala SKPD karena tujuannya untuk mengetahui tentang apa saja yang menjadi hak dan permasalahan, sehingga SKPD terkait bisa mendukung melalui kegiatan program kerja yang mengarah pada prinsip pemenuhan hak-hak anak," katanya.
"Karena sesuai acuannya pengerustamaan di sini adalah menjadikan pemenuhan anak sebagai pertimbangan utama dari para pengambil keputusan," ungkap Nurul Muminawati.(*)
50 Anak Di Samarinda Terinfeksi HIV/AIDS
Kamis, 13 Maret 2014 18:24 WIB