Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pelatih Persisam Putra Samarinda Sartono
Anwar menilai pertandingan timnya melawan Persiram Raja Ampat, Jumat
(31/5) malam, dipenuhi aksi kepura-puraan para pemain dari kedua
kesebelasan sebagai taktik untuk mengulur waktu.
"Saya mengatakan demikian, karena saya juga menerapkan taktik itu
ketika kami berhasil unggul di menit terakhir, sebelumnya aksi ini
banyak dilakukan oleh pemain lawan," kata Sartono usai pertandingan
lanjutan Liga Super Indonesia itu di Stadion Segiri Samarinda.
Keluhan sakit para pemain Persiram menjelang 20 menit pertandingan
berakhir, dinilai Sartono hanya merupakan akting semata, karena
dibuktikan ketika pemain tersebut keluar dari lapangan langsung bisa
berlari dengan kencang.
"Itu terjadi pada saat skor imbang 1-1, mereka melakukan trik
seperti itu, untuk mengulur waktu " ujar Sartono yang langsung
mempertanyakan kepada pelatih Persiram Gomes Olivera di sampingnya.
Namun Gomes tidak menjawab dengan jelas, dan dia hanya tertawa.
Dalam 20 menit terakhir itu tercatat ada enam pemain Persiram,
mengerang kesakitan di tengah lapangan, ketika terjadi benturan dengan
pemain tuan rumah, meski bukan benturan keras.
Taktik yang sama diakui Sartono, diintruksikannya kepada para
pemainnya, ketika timnya berhasil unggul, setelah Lancine Kone mencetak
gol pada menit 90, beberapa pemain Persisam terkapar di lapangan.
"Saya bersyukur tim Persisam bisa menang, tapi kemenangan ini
merupakan bukti dari kerja keras para pemain saya," jelas Sartono.
Pada pertandingan itu tim Persisam Putra berhasil menundukkan tamunya Persiram Raja Ampat dengan skor 2-1.
Dua gol tim berjuluk Pesut Mahakam itu dicetak oleh Lancine Kone pada menit ke-8 (pinalti) dan menit ke-90.
Sedangkan gol balasan tim Persiram dicetak oleh penyerang asing
James Kokolomel pada menit ke-43 melalui titik pinalti. (*)
Persisam Lawan Persiram Dipenuhi Aksi Ulur Waktu
Sabtu, 1 Juni 2013 4:45 WIB